Kisah Sukses kuliah beasiswa ke luar negeri dan Berkarir di Media Sosial dari Jerome Polin Sijabat (Review Buku Mantappu Jiwa)


  
Jerome Polin

 Jerome dari SD, SMA sampai SMP merupakan anak yang sudah berprestasi dan berbakat. Dari kelas 2 SD, ia sudah bermimpi untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Saat smp, ia sudah riset mengenai beasiswa-beasiswa dan perguruan tinggi luar negeri, pilihannya menetap pada NTU (Nanyang Technological University) dan NUS (National University of Singapore). Saat SMA, Jerome mulai meriset persyaratan yang ia perlukan untuk diterima di kedua universitas tersebut, 2 syarat yang ia harus penuhi yaitu memiliki prestasi yang banya dan lulus tes masuk perguruan tinggi.

Kisah kesuksesan Jerome ini akan saya bagikan kedalam beberapa tips yang kawan-kawan bisa ikuti:

1.     Jika mau kuliah beasiswa S1 di luar negeri, kita harus memantapkan diri kita pada persyaratan-persyaratan yang berlaku.



Saat itu, Jerome yang sedang menempuh SMA merasa dirinya belum excel dalam prestasi akademi,  karena itulah, dia mulai dengan mengikuti banyak olimpiade, ada yang dimenangi dan ada yang kalah, satu bulan ada 3 lomba yang ia ikuti. 

2.     Pastikan lulus beasiswa dulu daripada universitas.


Jerome tak lulus di NUS, namun keterima di NTU, tapi saat itu Jerome belum memegang beasiswa apapaun, sehingga mau tak mau ia harus merelakan kelulusannya di NTU.

Apakah Jerome Menyerah?

Tentu Saja tidak?

Seperti “RUMUS JEROME” yang berbunyi

“aku sadar belum tentu roma yang ku tuju adalah Roma terbaik yang Tuhan Sediakan untukku”
Jadi, setelah Jerome mengalami penolakan pada Nanyang University of Technology, Jerome akhirnya mendapatkan kesuksesan pada beasiswa Mitsui Bussan yang merupakan beasiswa untuk kuliah di jepang.

3.   Jika lu sudah lulus salah satu beasiswa, lu harus berusaha keras untuk lewat di universitas terfavorit yang terdapat negara tersebut.
Tokyo University


Sekolah di jepang berbeda dengan tempat lain, setelah Jerome lulus beasiswa Mitusi bussan, Jerome di bawa ke jepang untuk persiapan EJU (Examination for Japanese University Admission for International Students), ada tes bahasa jepang, tes kimia dalam bahasa jepang, tes fisika dalam bahasa jepang, dan tes matematika dalam bahasa jepang.

“Susah?”

“ya tentu saja, level matematika di jepang lebih susah daripada Indonesia, ditambah lagi soalnya dalam bahasa jepang”

EJU digunakan untuk kepentingan masuk perguruan tinggi di jepang, makin banyak nilai EJU, makin besar kemungkinan kita diterima pada perguruan tinggi yang levelnya tinggi, seperti Tokyo university, Tokyo institute of technology, keio university, waseda university, dan Hokkaido university.

Challenge yang real di sini adalah?
tingkat mahasiswa asing yang diterima di universitas tesebut minim, Jerome harus memiliki nilai EJU yang tinggi, dan juga harus bersaing dengan orang korea, cina, dan Taiwan untuk lulus.

4. Jangan monoton! kalau lu sudah lulus beasiwa, sudah di bawa ke negara asal, dan sedang mengikuti pelatihan untuk masuk perguruan tinggi, jangan gunakan kesempatan ini untuk hanya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, cari kegiatan lain yang bisa bermanfaat bagi pengalaman dan kemampuan lu untuk survive di negara tersebut.



Di sela-sela persiapan EJU, Jerome Ikut Lomba Pidato Bahasa Jepang, menang juara 1 mengalahkan orang cina, Taiwan, dan korea. Modal bahasa jepangnya adalah belajar 5 bulan, sedengan lawannya bermodalkan bahasa jepang yang sudah dipelajari bertahun-tahun.

Setelah Menang, Jerome mulai mempersiapkan dirinya lagi untuk mengikuti EJU, specifically dua bidang yang ia tak kuasi, yaitu physics dan chemistry, kalau kalian buka buku ini dengan cepat, kalian bakal bingung dengan soal-soal berbahasa jepang yang membahas rumus kimia dan fisika. Jerome memang nempelin contoh soal yang ia dapatkan, supaya kita bisa lebih merasa kepahitan belajar dan tes yang ia rasakan.

5. Saat lu tahu tingkat lulus tesnya sulit, dan kemampuan lu dibawah rata-rata, lu harus lebih giat dan bekerja keras. Cara belajar Jerome atau jadwal belajar Jerome semuanya diisi dengan belajar persiapan eju. Di kereta, belajar, di kamar mandi, belajar, lagi hang out, belajar, dll.
Saat Jerome belajar seperti ini, banyak orang yang bertanya-tanya kenapa Jerome mati-matian mau menguasai matematika, fisika, dan kimia sampai ke titik yang tidak penting. Well, Jerome menjawab seperti ini:

 “aku sadar belajar engak aka nada ruginya, kalaupun kita tidak bisa menggunakan ilmunya saat ini, bukan mustahil kita tidak akan membutuhkanya di masa depan”

Rupanya usahanya berbuah manis, EJU Jerome bagus dan juga berhasil lolos saat tes univesitas waseda. kata Jerome, kemampuan bahasa jepangnya membaik karena practicing dengan keluarga angkatnya.

#RumusJerome
“apa yang kelihatan mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi tuhan, apa yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, ataupun timbun dalam hatipun, bisa diberikan oleh tuhan kita"
 6. Kembali ke GOAL yang pertama

Lulus di waseda university, belum mematahkan semangat Jerome untuk menembus Tokyo University which is his first goal. Jerome Lulus pada tahap menulis dengan tingkat kesulita soal yang lebih tinggi daripada soal waseda, namun gagal pada tahap berikutnya. Hal ini terjadi karena nilai matematikanya Jerome sangat rendah, saat itu, matematikalah yang paling diperhatikan di jepang.

Cerita Youtubenya Jerome

Jerome adalah tipe anak yang tidak menyukai menjalani satu hal, sejak sd sampai sma, banyak sekali extrakulikuler yang diikutinya. Sampai suatu hari dia tertarik dengan membuat video di instagram, nah disini yang menurut gua pelajaran yang sangat bagus bagi kalian yang mau terinspitasi untuk menjadi public figure kecil-kecilan:

Jerome awalnya memposting video-video lucu yang terinspirasi dari dagelan dan indovidgram, namun, akhirnya videonya di repost oleh akun-akun tersebut yang membuat Jerome dapat dikenal lebih luas. Tidak hanya video lucu, Jerome mulai memperluas genre videonya ke cover, main piano, dan olahraga. Sanking semangatnya, Jerome mulai belajar skill-skill baru seperti beatbox, sulap, dan trik-trik kartu.

Banyak orang yang mengenal Jerome di sosial media sebagai si jago matematika, hal itu lah yang membuat Jerome mendapat beberapa pertanyaan-pertanyaan seputar materimatika di dm (direct messages). Karena hal juga, Jerome akhirnya membuat official account di line yang berjudul Q&A math.

Saat Jerome di jepang, karir sosial medianya menurun karena Jerome sibuk dengan kuliahnya, meskipun pada akhirnya mencoba membuat nihonggo mantappo tapi gagal karena kameranya rusak.

Nihonggo mantapu ini berhasil dijalankan saat Jerome bertemu dengan kenalan q&a math yang dulu. Namanya Kevin, Jerome awalnya hanya membuat konten belajar bahasa jepang saja, tapi, karena pengunjung channelnya nihonggo mantappu hanya orang-orang yang hanya mau belajar bahasa jepang, konten di ubah fokusnya menjadi pengalaman berkuliah di jepang, motivasi, dan opini terhadap fenomena.

Alhasil, subcribernya bertambah. Semua itu juga berkat Line official account yang dibentuk untuk membendung komunitas penyuka channel nihonggo mantappu.

Kevin akhirnya keluar karena berbagai alasan, Jerome melanjutkan sendiri dengan menambah konten seperti membuat vlog dengan kawan-kawan jepangnya, dan juga berkolaborasi dengan selebriti Indonesia, seperti Raffi Ahmad. Channel Jerome mulai dikenal lebih banyak setelah ia membuat konten bersama kawan-kawan jepangn ya, hal itulah yang mendorong Raffi ahmad untuk mengajak berkolaborasi.

Overall, buku ini sangat cocok untuk murid-murid SMA yang mau melanjutkan S1nya di luar negeri. buku ini bisa dijadikan inspirasi, tips-tips, atau nasihat bagi kalian yang mau ngambil S1-nya di luar negeri. untuk belajar youtube, aku sarankan jangan baca buku ini kalau kalian memang sangat perlu nasihat untuk menambahkan subscriber atau meningkatkan growth kalian di media sosial. Kalian bisa baca buku-buku yang bertemakan karir di media sosial, yang akan aku review pada blog selanjutnya. 





Comments

Popular Posts